VIP Summer Course 2025: Vokasi UNDIP Bahas Tradisi Air dalam Perspektif Global

Semarang, 15 Juli 2025 – Departemen Informasi dan Budaya, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, menggelar Opening Ceremony Vocational International Program (VIP) Summer Course secara daring pada 14–15 Juli 2025. Dengan tema “Water and Culture: Exploring Traditions and Communications Across Borders”, kegiatan ini mempertemukan peserta dari berbagai negara untuk mendalami keterkaitan antara air, budaya, serta komunikasi lintas budaya.

Program ini berhasil menarik minat 99 peserta internasional dari 15 negara, antara lain Zimbabwe, Yaman, Inggris, Timor Leste, Gambia, Tanzania, Sudan, Korea Selatan, Filipina, Pakistan, Myanmar, Ethiopia, Kamboja, Botswana, dan Malaysia. Acara ini juga menghadirkan pembicara dari berbagai institusi ternama dunia, yaitu:

Prof. Parinitha (Mangalore University, India)

Prof. Dr. Frans Wijsen (Radboud University, Nijmegen, Belanda)

Dr. Sr. Chrisia Laura Pinto (St. John College of Humanities and Science, Mumbai, India)

Prof. Dr. Erikson Saragih, S.Pd., M.Hum. (Universitas Sumatera Utara, Indonesia)

Ketua pelaksana, Lilis Lamsehat Panjaitan, S.Pd., M.A., menyampaikan bahwa VIP Summer Course tidak sekadar menjadi forum akademik, tetapi juga ruang untuk bertukar pandangan budaya dan keilmuan terkait isu air.

“Program ini menjadi wadah berbagi ide, pengalaman, dan pertukaran budaya. Kami berharap para pembicara dapat membuka wawasan peserta terhadap dunia yang lebih luas, serta memberikan pengetahuan baru yang bermanfaat,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor IV Undip, Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D., menegaskan bahwa air merupakan elemen vital yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari lingkungan hingga spiritualitas. Ia mencontohkan pengalamannya di Demak yang sering mengalami banjir rob dan menyoroti peran UNDIP dalam pengembangan tanggul laut hibrida.

“Air bukan hanya isu ilmiah atau lingkungan, tetapi juga memiliki dimensi budaya dan komunikasi yang melekat dalam sejarah manusia. Cara kita memperlakukan air sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya dan keyakinan,” jelasnya saat membuka kegiatan secara resmi.

Selama dua hari pelaksanaan, peserta mengikuti empat sesi utama, yaitu:

Travelling Across the Water and Its Cultural Significance – Disampaikan oleh Prof. Parinitha, sesi ini membahas simbolisme air dalam budaya Black Atlantic yang merepresentasikan kekuatan dan spiritualitas, serta pandangan kolonial yang menjadikan laut sebagai instrumen kekuasaan dan dominasi sosial.

The Significance of Water in Religious and Cultural Rituals – Prof. Dr. Frans Wijsen menjelaskan peran air dalam berbagai agama sebagai lambang kesucian dan pembaruan spiritual, serta perlunya sinergi antara teknologi, budaya, dan hukum untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.

Water for 3Ps: Peace, Prosperity, and Progress – Dr. Sr. Chrisia Laura Pinto menyoroti air sebagai simbol perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan global, serta mengajak peserta menjadi “penjaga air” yang memperjuangkan akses adil terhadap air bersih.

Media and Communication: Spreading the Value of Water through Media Campaigns – Dalam sesi penutup, Prof. Dr. Erikson Saragih memaparkan peran media dalam menyebarluaskan nilai-nilai penting air melalui pendekatan budaya dan linguistik yang mampu memperkuat kesadaran ekologis masyarakat.

Rangkaian VIP Summer Course 2025 akan berlangsung selama tiga bulan (Juli–November 2025), menggabungkan pembelajaran sinkron melalui Zoom Meeting dengan para narasumber dan pembelajaran asinkron melalui platform MOOC UNDIP di https://moocs.undip.ac.id/course/view.php?id=85

. Peserta akan mengikuti materi, kuis, serta proyek akhir sebagai bagian dari pembelajaran.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Sekolah Vokasi UNDIP dalam memperkuat kerja sama internasional di bidang pendidikan, riset, dan kebudayaan. VIP Summer Course 2025 diharapkan dapat memperluas pemahaman global mengenai peran air dalam kehidupan sosial, budaya, dan keagamaan, sekaligus mendorong kolaborasi lintas disiplin dan negara dalam menghadapi tantangan lingkungan masa kini.